Rabu, 16 Juni 2010

Kemenperin Targetkan Industri Telematika Tumbuh 7%

Rabu, 16 Juni 2010 - 07:38 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Sandra Karina - Koran SI
ilustrasi (Foto:ist)
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri telematika mencapai 7 persen pada tahun ini.

Menteri Perindustrian (Menperin) Hidayat mengatakan pertumbuhan industri telematika tidak akan terpengaruh banyak oleh kenaikan TDL . Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kemenperin, lanjutnya, kenaikan TDL sebesar 15 persen hanya akan berpengaruh sebesar 0,9 persen dari biaya produksi seluruh sektor industri.

"Pengaruh ke biaya sangat kecil, tapi ada, "kata Hidayat di Jakarta, kemarin.

Selain itu, pertumbuhan telematika menurut Hidayat, juga akan didorong oleh program pengembangan industri telematika seperti regional IT of excellence (RICE) dan incubator business center (IBC) yang dilakukan di Jakarta, Depok, Bandung, Solo, Surabaya, Medan, Manado dan Bali.

Pemerintah, sambung Hidayat, juga akan mendukung industri telematika dari segi fiskal untuk iklim usaha yang lebih kondunsif. Kebijakan fiskal, lanjutnya, berupa perluasan spesifikasi produk telematika untuk dibebaskan dari PPnBM, serta pengetatan prosedur impor dan penyebaran lokasi industri yang lebih luas diluar pulau Jawa dan Batam.

Hidayat berharap, ekspor industri telematika akan mencapai USD4,65 miliar pada tahun ini ,dari tahun lalu sebesar USD3,97 miliar, yang juga mengalami kenaikan dari tahun 2008 sebesar 23,29 persen sebesar USD3,22 miliar.

Industri telematika, lanjut Hidayat,pada saat ini, baru mencapai utilisasi sebesar 65,1 persen dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 60.000 orang.

Ditemui ditempat sama, Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kemenperin Budi Darmadi optimistis terhadap pertumbuhan industri telematika. Budi memproyeksikan, pertumbuhan industri telematika akan mencapai 8 persen pada tahun ini.

"Tahun lalu kita sudah mencapai 7 persen, tahun ini kita yakin bisa mencapai 8 persen,"kata Budi.

Pertumbuhan industri telematika, menurut Budi akan didukung oleh produk-produk komputer dan pelengkapnya serta telekomunikasi.

"Komputer, printer akan mendukung pertumbuhan membantu pertumbuhan telekomunikasi yang tahun lalu menjadi penyumbang besar pertumbuhan industri,"terang Budi.

Direktur Telematika Ditjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Kemenperin Ramon Bangun sebelumnya pernah mengatakan, pada tahun lalu, nilai ekspor produk telematika mencapai USD1 miliar, yang didominasi produk Epson.

Dia mengakui, pabrik printer terbesar di dunia Epson akan mengurangi produksi tahun lalu akibat menurunnya permintaan.

"Tapi tidak sampai layoff tenaga kerja, paling hanya mengurangi shift," katanya.

Meski beberapa produk telematika mengalami penurunan ekspor, namun beberapa produk lain seperti Sanyo mengimbanginya dengan peningkatan ekspor.

Ramon memproyeksikan, share industri telematika yang 5 persen bakal naik 10 persen pada tahun ini.

"Terutama, dengan kewajiban BWA dan USO yang mewajibkan capex (belanja modal) 40 persen di Indonesia," ujarnya.
(ugo)

http://techno.okezone.com

Tidak ada komentar: