Kamis, 17 Juni 2010

On Road Oke,Off Road Yes

PDF Print
Wednesday, 16 June 2010
ImageSEGALA MEDAN: New suzuki SX-4 diajak melibas jalur light off-road di Gunung Pancar, Sentul, Jawa Barat, Sabtu (12/6) lalu. Mobil yang mengalami minor change ini cukup tangguh untuk diajak berkotor-kotor.

SUZUKISX-4 sangat diminati masyarakat karena mobil jenis ini sungguh cocok dengan kondisi jalan di Indonesia. Tidak heran,Suzuki SX-4 kerap dijuluki raja segala medan. Pantaskah julukan itu?

Untuk membuktikan pantas atau tidaknya julukan tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan kesempatan kepada Seputar Indonesia untuk menguji New Suzuki SX-4 di acara bertajuk Night Rally with New SX-4, Sabtu (12/6) lalu. New Suzuki SX-4 sendiri tidak memiliki perubahan yang signifikan dari versi sebelumnya. Perubahan lain adalah gril model sarang lebah dengan ukuran lebih besar dan motif pelek, kini palang lima. Selanjutnya pada interior ditambahkan speaker bass di dashboard tengah, tombol audio pada setir dengan pencahayaan.Juga informasi pada meter kombinasi makin lengkap dengan konsumsi pemakaian bahan bakar.

Terakhir,fitur-fitur yang benarbenar berbeda adalah lampu depan tipe high intensity discharge (HID) atau dikenal dengan xenon, yang disertai dengan autolevelling. Dengan fitur ini, lampu yang mengeluarkan cahaya putih dan lebih terang dibandingkan dengan halogen tidak menyilaukan pengemudi dari depan. Pasalnya, ketinggian sorotan lampu berubah dengan posisi ketinggian mobil dan beban yang ada di dalamnya. Misalnya,kalau muatan di belakang bertambah, biasanya menyebabkan sorotan lampu jadi tinggi. Namun dengan autolevelling, lampu diset kembali sesuai dengan standar semula. Nah, sesuai dengan tema pengujian Night Rally with New Suzuki SX-4,fitur terakhir inilah yang hendak dibuktikan ketangguhannya.

Berdasarkan undangan yang Seputar Indonesia terima, mobil New Suzuki SX-4 itu akan diuji melalui tiga metode,yakni on road, off road, dan night rally. Jadi, julukan raja segala medan yang dipegang mobil ini memang dipertaruhkan. Direktur Marketing Sales PT SIS Hendro Nugroho mengatakan, rute Jakarta-Gunung Pancar-Jakarta hampir sama ganasnya dengan rute test driveSuzuki SX-4 versi pertama tahun lalu yakni di Makassar- Manado.“Setelah kami observasi, rute yang paling mirip dengan Manado-Makassar itu memang setidaknya ada di Jakarta ke Gunung Pancar,”kata Heru. Diketahui,Gunung Pancar adalah Taman Wisata Alam yang dimiliki Kementerian Kehutanan. Lokasinya terletak hanya 10 km dari Pintu Tol Sentul Selatan.

Ada dua opsi jalan ke Gunung Pancar,yakni lewat Desa Babakan Madang dan langsung tembus ke Desa Karang Tengah lewat perumahan Sentul City. Setelah mendengarkan briefing, PT SIS akhirnya menyerahkan mobil bertransmisi manual kepada Seputar Indonesia. Tepat pukul 11.00 WIB,Seputar Indonesia akhirnya memulai sesi pengujian.

On Road Test

Sesi on road testdimulai setelah Seputar Indonesia meninggalkan gedung Wisma Indomobil di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Mobil langsung diarahkan masuk ke tol Jagorawi menuju pintu tol Sentul. Di dalam jalan bebas hambatan itulah New Suzuki SX-4 belum bisa dipacu dengan maksimal mengingat kondisi tol dalam kota masih padat merayap. Kemacetan pun terasa tidak terlalu mengganggu, sebab transmisi manual yang digunakan Seputar Indonesia menggunakan pedal kopling yang ringan. Namun selepas tol dalam kota, pengujian sesi on road testbaru benar-benar dimulai.

Tidak berbeda dengan versi sebelumnya, New Suzuki SX-4 memang memberikan performa yang patut diacungi jempol. Hentakan gas yang sangat responsif membuat laju kendaraan benar-benar terasa ringan.Saking asyiknya melaju, spedometer justru sudah menunjukkan angka pada 140 kilometer per jam. Tenaga maksimum 100 daya kuda pada 6.000 rpm dan torsi puncak sebesar 133 Nm di 4.000 rpm membuat akselerasi New Suzuki SX-4 terbilang responsif.

Off Road Test

Setelah keluar dari pintu tol Sentul, session off road test belum langsung dimulai. Jalur Sentul hingga desa Babakan Madang masih tergolong mulus. Meski ada beberapa hambatan, berupa jembatan yang sedikit longsor di Babakan Madang,itu tidak membuat laju New SX-4 jadi terhambat. Begitu juga ketika Seputar Indonesiasampai di Taman Wisata Alam Gunung Pancar.Perjalanan semakin menyenangkan karena jalan di lokasi wisata tersebut terhitung sangat mulus karena beraspal. Namun, pengalaman mengasyikkan itu langsung berakhir ketika Seputar Indonesia membelokkan New Suzuki SX-4 menuju resor Giri Tirta.

Di sinilah session off road test benar-benar dimulai. Jalur yang dihadapi benar-benar berbeda 180 derajat dengan jalur yang ditempuh semula. Untuk catatan saja, sedikit sekali kendaraan, baik itu mobil atau motor yang melintasi jalan ini.Wajar, karena jalur yang dihadapi memang benar-benar off road mulai dari tanah liat, bebatuan, hingga kondisi jalan yang cukup curam. Beruntung, New Suzuki SX-4 memiliki ban berukuran besar dan ground clearanceyang cukup tinggi, 175 milimeter. Jadi, Seputar Indonesiacukup percaya mobil ini mampu melintasi jalur tersebut tanpa hambatan.Di tahap-tahap awal seperti yang diharapkan New Suzuki SX-4 memang mampu melibas kondisi rute yang cukup ganas itu dengan baik.

Namun, ada sedikit hambatan ketika ban mobil tiba-tiba menggantung di salah satu rute dengan tanjakan yang cukup ekstrem. Sistem pemutar roda depan,membuat tenaga dorongan sedikit berkurang. Akibatnya, mobil terpaksa sedikit dimundurkan guna mendapatkan posisi yang ideal untuk melewati tanjakan tersebut.

Night Rally

Tes night rally adalah tes terakhir dan paling utama dari uji kendaraan yang Seputar Indonesia lakukan. Diketahui salah satu fitur utama yang paling diandalkan di New Suzuki SX-4 adalah lampu HID yang dapat disesuaikan dengan kondisi beban kendaraan (autolevelling). Sesi pengujian sengaja dilakukan pada pukul 18.00 WIB. Di waktu tersebut, kondisi jalan memang benar-benar cukup gelap mengingat tidak adanya penerangan jalan dari Giri Tirta menuju pintu keluar TWA Gunung Pancar. Untuk catatan, kondisi pengujian ini juga dilakukan dengan kondisi jalan yang off road yang semakin ekstrem.Jalur yang dipakai untuk keluar adalah jalur masuk yang telah dijalani sebelumnya namun menjadi lebih berat karena sore harinya TWA Gunung Pancar diguyur hujan lebat.

Jadi, kondisi jalan berbatuan akan semakin licin sedangkan kondisi jalan tanah liat akansemakinberatuntukditempuh. Namun, hambatan seperti itulah yang memang diharapkan untuk menguji ketangguhan ketika pertama kali dijalankan, lampu HID benar-benar membantu menerangi kondisi jalan yang gelap gulita. Pendaran lampu mampu menyinari sudut-sudut gelap yang seharusnya tidak dapat dijangkau. (wahyu sibarani)

Tidak ada komentar: