Rabu, 16 Juni 2010

Perolehan Suara Partai Islam dalam Pemilu Terus Turun

[ Rabu, 16 Juni 2010 ]
Antisipasi, PPP Percepat Muktamar

JAKARTA - Partai-partai Islam mulai menata diri untuk menghadapi Pemilu 2014. Bukan hanya PKS yang kini mengadakan musyawarah nasional (munas). PPP pun sudah bersiap mempercepat agenda muktamar dari 2012 menjadi 2011.

"Kami kini mengusahakan menjadi 2011. Semua dilakukan demi persiapan pemilu yang lebih matang," ujar Wasekjen DPP PPP M. Romahurmuziy dalam diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (15/6). Dia menyatakan, keinginan tersebut hampir menjadi keinginan bersama di internal PPP.

Namun demikian, dia menuturkan belum bisa memastikan jadwal agenda percepatan muktamar itu. "Masih bergantung rangkaian konsolidasi internal partai, bergantung komitmen teman-teman di daerah juga," tambahnya.

Romi -sapaan akrabnya- lantas memaparkan bahwa konsolidasi di tingkat kepengurusan wilayah dan cabang di seluruh Indonesia saat ini didorong untuk bisa selesai pada Februari 2011. Jika hal itu tercapai, sangat terbuka kemungkinan muktamar dilaksanakan pada Juni 2011.

"Semangat itu muncul karena belajar dari pemilu sebelumnya. Kalau persiapan lebih matang, kami yakin bahwa suara PPP jauh meningkat," ujarnya.

Pemilu 2014 memang akan jadi pembuktian kembali partai-partai berbasis massa Islam, termasuk PPP. Berdasar catatan, perolehan suara partai Islam itu secara keseluruhan terus turun. Pada Pemilu 1999, total perolehan mereka masih 42 persen. Namun, pada pemilu berikutnya, suara total partai-partai tersebut mulai digerogoti partai berbasis nasionalis dan hanya mencapai 39 persen.

Puncaknya, pada Pemilu 2009, total perolehan suara yang tersisa hanya 29 persen. Bersamaan dengan penurunan tersebut, tidak ada satu pun partai berbasis massa Islam yang mampu menembus angka 10 persen. PKS yang memiliki suara tertinggi di antara partai Islam lain pun hanya memperoleh sekitar 8 persen suara.

Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq menilai, menurunnya perolehan suara partai Islam pada tiga kali pemilu tersebut disebabkan sejumlah persoalan di internal partai masing-masing. "Bisa ditingkatkan jika partai Islam menyadarinya dan segera mencari solusi," kata Mahfudz dalam diskusi yang sama.

Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari membenarkan bahwa persoalan utama partai Islam memang berasal dari faktor internal. Dia mencontohkan sejumlah partai yang memiliki potensi konflik sejak didirikan. Di antaranya, PPP dan PKB. "Mereka punya cacat bawaan sejak lahir," terang dia.

Dengan kondisi tersebut, dia pesimistis partai-partai Islam itu mampu meningkatkan suara pada Pemilu 2014. (dyn/c11/tof)

http://www.jawapos.com

Tidak ada komentar: