Kamis, 17 Juni 2010

SBY Kumpulkan Pengurus Demokrat

PDF Print
Wednesday, 16 June 2010
AKARTA (SI) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan sejumlah pengurus Partai Demokrat periode 2010-2015 di kediaman pribadinya,Cikeas,Selasa (15/6) lalu.


SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini memberikan arahan kepada para calon pengurus tersebut agar menjaga soliditas partai hingga lima tahun ke depan. Calon pengurus yang dipanggil menghadap Presiden SBY adalah pengurus inti di jajaran Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pembina,dan Dewan Kehormatan. “Kemarin malam dikumpulkan Pak SBY di Cikeas. Kami diberikan pengarahan sebelum menduduki jabatan baru.Pak SBY meminta semuanya menjaga soliditas dan bersama-sama bekerja untuk membangun dan membesarkan partai,”kata Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli yang kembali menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Mantan Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) ini menuturkan,dalam pertemuan itu nama-nama pengurus yang baru dipanggil satu persatu. Tetapi, tidak semua posisi dipanggil karena masih ada beberapa pos yang masih menunggu konfirmasi kesediaan personel. Salah satunya Koordinator KontraS Usman Hamid yang diplot untuk menjadi Sekjen Departemen Hukum dan HAM. Para calon pengurus baru yang dikumpulkan di Cikeas umumnya para kader senior partai.Menurut Melani,hadir ketua umum terpilih Anas Urbaningrum, Marzuki Alie yang diplot menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina dan Andi Mallarangeng sebagai Sekretaris Dewan Pembina.Tampak pula pengusaha Hartati Murdaya yang masuk sebagai anggota Dewan Pembina.

Dikumpulkannya para calon pengurus Demokrat oleh SBY di Cikeas menjadi tahap akhir sebelum susunan pengurus resmi diumumkan hari ini di Kantor DPP Partai Demokrat. Dua pengusaha yang disebutsebut akan memperkuat Partai Demokrat, Rachmat Gobel dan Sandiaga S Uno, tidak tampak dalam pertemuan tersebut. Hal itu menandakan juga bahwa keduanya tidak jadi masuk dalam kepengurusan. Tidak ada alasan jelas kenapa Partai Demokrat urung memasukkan kedua pengusaha tersebut. Padahal sebelumnya Sandiaga S Uno disebut-sebut akan menjabat bendara umum dan Rachmat Gobel sebagai anggota Dewan Kehormatan.“Tidak benar saya diminta untuk menjadi bendara umum. Belum ada pembicaraan resmi untuk itu,” kata Sandiaga saat ditemui di pembukaan Munas II PKS di Hotel Ritz Carlton.

Mantan anggota Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustopa mengatakan,pengumuman pengurus baru akan dilakukan hari ini pukul 14.00 WIB.“Pengurus sudah hampir jadi. Pengumuman akan dilakukan oleh ketua umum besok (hari ini) siang di Kantor DPP. Setelah itu diumumkan, semuanya akan jelas,”katanya. Saan menyatakan, setelah susunan pengurus Partai Demokrat periode 2010-2015 diumumkan, semuanya akan menjadi jelas, tidak ada lagi spekulasi nama-nama yang akan menduduki jabatan di Partai Demokrat. “Karena sejumlah pengusaha tidak jadi masuk dalam susunan pengurus, kemungkinan besar hanya sejumlah aktivis yang akan masuk dalam susunan pengurus,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.

Aktivis yang kemungkinan akan masuk dalam struktur pengurus Partai Demokrat adalah Koordinator KontraS Usman Hamid, mantan Direktur Eksekutif Imparsial Rachlan Nasidik, Ketua Dewan Tani Indonesia Ferry Juliantono, serta mantan aktivis mahasiswa angkatan 1999 Sarbini. “Di antara nama-nama aktivis itu ada yang masih menunggu konfirmasi. Partai Demokrat berkomitmen untuk memberikan ruang kepada orang-orang independen.Kami memberikan kesempatan pada mereka biar nanti kalau masuk, mereka bisa langsung memberikan warna,”katanya.

Anggota Tim Formatur Jhonny Allen Marbun menegaskan, masuknya para aktivis ke dalam kepengurusan Demokrat ini bukanlah upaya untuk melemahkan daya kritis LSM terhadap pemerintah. Masuknya para aktivis itu karena Demokrat adalah partai terbuka yang memberikan kesempatan kepada siapa pun yang memenuhi persyaratan untuk bergabung. “Mereka masuk karena kita memiliki kepentingan yang sama, untuk sama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat.Demokrat ini kan rumah rakyat,wajar kalau kami menerima semua komponen,” tegasnya. Jhonny menampik bahwa lamanya kepengurusan ini karena ada tekanan dari kubu tertentu yang menginginkan porsi yang lebih besar.

Menurut Jhonny, setelah kongres,kubu-kubu itu sudah tidak ada lagi. Semuanya telah bersatu menjadi kader Demokrat.“Sudah tidak ada kubu-kubu. Ini kan kemenangan bersama,yawajar kalau kemenangan itu dinikmati bersama- sama. Kan kalau kuenya dibagi rata, rasanya akan lebih nikmat,” tegasnya.Menurut Jhonny, pendekatan dalam penyusunan kepengurusan ini adalah akomodatif dengan dasar kompetensi. Semua kubu diberi proporsi untuk masuk, tetapi tidak semua nama disetujui. (helmi firdaus)  
 
http://www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar: