Minggu, 13 Juni 2010

PPP Usul Reserve Bank of Australia Dipanggil

PDF Cetak E-mail
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan akan mengusulkan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat memanggil Reserve Bank of Australia terkait dugaan penyuapan pejabat Bank Indonesia pada tahun 1999. PPP ingin, kasus yang diduga melibatkan uang suap sebesar US$ 1,3 juta itu diperjelas.

"Dia harus menjelaskan siapa S dan M yang dia maksudkan pejabat senior Bank Indonesia," kata Sekretaris Fraksi PPP, M. Romahurmuziy, secara tertulis ke VIVAnews, Jumat 28 Mei 2010.

Jika memang nyata siapa S dan M itu, PPP menyatakan kasus ini membuktikan kebobrokan Bank Indonesia. PPP mendesak Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit investigasi atas pencetakan uang nominal Rp 100.000 tahun 1999 itu.

"Ini diperlukan untuk meneguhkan kapasitas moral BI sebagai pemegang otoritas moneter, setelah dugaan mispolicy dalam bail-out century yang mengoyak keadilan publik," ujar Romy.

Terbukanya kasus ini membuat Bank Indonesia (BI) memanggil empat orang pejabatnya. Bank sentral telah menugaskan Direktorat Audit Intern BI untuk melakukan penelitian dan penyisiran bagaimana kondisi pada saat kasus itu terjadi.

Kebanyakan dari orang yang telah dan akan dipanggil adalah orang yang sudah pensiun. Pemanggilan itu tak sampai ke Deputi Gubernur, karena prosesnya tidak sampai ke jabatan tersebut.

Selain itu, BI juga terus membuka komunikasi dengan pihak Australia karena menyangkut Reserve Bank of Australia (RBA, Bank Sentral Australia). Komunikasi dilakukan secara langsung dengan perusahaan percetakan uang. BI belum berhubungan dengan Australia Federal Police. ( dikutip ; vivanews )


ppp-jakbar.com

Tidak ada komentar: